Cari Blog Ini

Laman

Minggu, 15 November 2009

ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Rosc.) TERHADAP BAKTERI S. aureus dan E. coli


Di tulis oleh Abdul mutholib

14 november 2009

Infeksi merupakan penyebab utama sakit di dunia terutama daerah tropis seperti Indonesia karena keadaan udara yang berdebu, temperatur yang hangat dan lembab sehingga mikroba dapat tumbuh subur. Hal tersebut mendorong pentingnya penggalian sumber obat-obatan antimikroba dari bahan alam. Tanaman obat diketahui potensial dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi namun masih banyak yang belum dibuktikan aktivitasnya secara ilmiah (Hertiani et al., 2003 ).

                Staphylococcus aureus dan Eshcericia coli adalah bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada manusia. Staphylococcus aureus sering menimbulkan penyakit dengan tanda – tanda khas, yaitu peradangan, nekrosis dan pembentukan abses. Infeksinya dapat berupa furunkel yang ringan pada kulit sampai berupa suatu piemia yang fatal. Pada umumnya kuman ini menimbulkan penyakit yang bersifat sporadic. Sedangkan Eschericia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan dalam usus besar sebagai flora normal, tetapi dapat menyebabkan infeksi diare pada anak dan travelers diarrhea (Anonim1, 1994).

            Dalam pengobatan penyakit infeksi, masalah yang sering timbul adalah terjadinya resistensi. Resistensi bakteri terhadap antibiotik membawa masalah tersendiri yang dapat menggagalkan terapi antibiotik (Wattimena, 1991). Bagi negara – negara berkembang timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Selain itu cara pengobatan dengan menggunakan kombinasi berbagai antibiotik juga dapat menimbulkan masalah resisten yaitu munculnya bakteri yang multiresisten terhadap antibiotik (Tjay dan Rahardja, 2002). Meluasnya resistensi mikroba terhadap obat-obatan yang ada, mendorong pentingnya penggalian sumber antimikroba dari bahan alam. Tanaman obat diketahui potensial dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi namun masih banyak yang belum dibuktikan aktivitasnya secara ilmiah (Hertiani et al., 2003 ).

 

Sekarang ini pendayagunaan obat tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan pesat dan banyak dijadikan alternatif oleh sebagian masyarakat. Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil, harga yang dapat dijangkau masyarakat, efek farmakologi yang dapat dipercepat dan diperkuat dengan cara purifikasi ekstrak serta adanya data ilmiah yang lengkap, hal ini merupakan keunggulan obat tradisional. Fenomena ini mendorong adanya pengenalan, penelitian, pengujian dan pengembagan khasiat serta keamanan suatu tumbuhan supaya peranan dan kualitasnya dapat lebih ditingkatkan (Pramono, 1999).

            Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah salah satu jenis tanaman obat yang termasuk golongan pteridopyta, family zingiberaceae. Famili zingiberaceae ini terdiri dari 47 genera dan 1400 spesies, di antaranya jahe yang merupakan jenis tanaman paling penting dan memiliki banyak manfaat. Berdasarkan identifikasi fitokimia senyawa minyak atisiri dan senyawa fenol dapat ditemukan pada tanaman ini (Paimin et. al.,2004). Tanaman jahe memiliki aktivitas hepatoprotektif (Abdullah et. al., 2004), antiinflamasi (fatehi et. al., 2005), analgetik dan efek hipoglikemik (John, 2006), ekstrak air memiliki efek antibakteri ditunjukkan dengan zona hambatan E. coli sebesar 12,63 mm dan S. aureus sebesar 12,33 mm( Candarana, et. al., 2004), oleoresin tanaman jahe memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dengan KHM 60 ppm dan zona hambat 19 mm (Stoyanova,et.al.,2006). Berdasarkan uji fitokimia jahe memiliki kandungan minyak atsiri, fenol yang larut dalam pelarut etanol, berdasarkan uraian ini dapat diharapkan bahwa ekstrak dari tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc) dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri Eschercia coli dan Staphylococcus aureus.

Daftar pustaka

Abdullah, N., Zakiah N. M. S., Abu H. H., Balkis S. B. dan Kamaralzaman S., 2004, Protective Effect of the Ethanol Extract of Zingiber officinale Roscoe on Paracetamol Induced Hepatotoxicity in Rats, Jurnal Sains Kesihatan Malaysia 2(2) 2004: 85-95

 

Chandarana, H., Baluja S. dan Sumitra V. C., 2004, Comparison Of Antibacterial Activities Of Selected Species Of Zingiberaceae Family And Some Synthetic Compounds, Saurashtra University, India, Turk J Biol 29 (2005) 83-97 © T.BÜTAK

 

Fatehi, Z. H., Gholamnezhad Z., Jafarzadeh M. dan Fatehi M., 2005, The Anti-Inflammatory Effects Of Aqueous Extract Of Ginger Root In Diabetic Mice, University of Medical Sciences, Mashhad, Iran. DARU Volume 13, No. 2, 2005

 

Hertiani T., Palupi, I.S., Sanliferianti, Nurwindasari, H.D., 2003, Uji Potensi Antimikroba        terhadap S. aureus, E. coli, Shigella dysentriae, dan Candida albicans dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional untuk Penyakit Infeksi, Pharmacon, vol. 4 no.2, UMS, Surakarta.

 

 

John, A. O., 2006, Analgesic, Antiinflammatory and Hypoglycaemic Effects of Ethanol Extract of Zingiber officinale (Roscoe) Rhizomes (Zingiberaceae) in Mice and Rats, University Of Kwazulu-Natal, South Africa, PHYTOTHERAPY RESEARCH Phytother. Res. 20, 764–772 (2006) Published online 28 June 2006 in Wiley InterScience (www.interscience.wiley.com) DOI: 10.1002/ptr.1952

 

 

Paimin, F. B. dan Muharnanto. 2004. Bududaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe. 4. Penebar Swadaya, Jakarta

 

 

Pramono, S., 1999, Buku Risalah Temu Ilmiah, Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta.

Stoyanova A., Denkova Z., Nenov N., Slavchev A., Jirovetz L., Buchbauer G., Lien H.N., Schmidt E., Geissler M. 2006. C2H2F4 –Oleoresins of black

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. 2002, Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Samping, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indnesia, Jakarta, 195-204.

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar